Minggu, 30 September 2012

TARI DAERAH LAIN


I.          Perkembangan tari jawa tengah
Pada jaman penjajahan belanda, Kerajaan Mataram terpecah menjadi 2 yang tertuang dalam perjanjian Gianti pada tahun 1755, Mataran terbagi menjadi kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Proses pemecahan tersebut dilanjutkan pada tahun 1757 yaitu perjanjian salatiga yang memecah kesunanan surakarta menjadi 2,yaitu Kasunanan Surakarta sendiri dan Kadipaten Mangkunegaran, Kemudian pada tahun 1813 kasultanan Yogyakarta dipecah menjadi 2, yaitu kasultanan Yogyakarta dan Kadipaten Paku Alaman. Bertitik tolak pada perjajjian Giyanti, maka berkembanglah dua tari dijawa tengah yaitu :
1.      Gaya Tari Yogyakarta yang terkenal dengan tari klasik gaya Yogyakarta atau gaya mataram
2.      Gaya tari Surakarta.

1.      Tari Yogyakarta
A.      Dasar tari Yogyakarta
1.      Teknik
Teknik ini disesuaikan dengan bentuk badan penari. Penari harus memperhatikan 3 bagian yang harus dikencangkan:
a.       Ugel-ugel tangan dikencangkan dengan jalan ngruji, ini mempengaruhi pundak dan leher.
b.      Ugel-ugel kaki, dikencangkan dengan jalan nyelekenting, hal ini untuk kestabilan badan.
c.       Ugel-ugel bagian bawah, ini amat mempengaruhi deg/sikap badan yang tegak lurus, dengan jalan perut dikempiskan.
2.      Fisik/stamina
Untuk menjaga stamina penari keraton harus selalu latihan secara terus menerus setiap hari, kecuali hari-hari tertentu. Masing-masing tari memerlukan jumlah jam yang berbeda-beda dalam setiap harinya. Penari yang tidak berlatih secara berkesinambungan akan kehabisan tenaga sehingga akan menari asal saja dengan tarian tidak teratur sehingga keindahan akan lenyap.
3.      Mental
Disiplin dan mental yang dikehendaki oleh joget mataram amat kuat yaitu ora mingkuh/pantang mundur hal ini disesuaikan dengan suasana disaat Sri Sultan Hamengku Buwono I ( 1755-1792). Mencipta tari gaya Yogyakarta dalam suasana perang  sehingga disiplinnya sangat keras ala militer, pedoman dan peraturannya sangat ketat pula oleh karena itu tari gaya yogyakarta dirasakan sangat berat.
B.       Penjiwaan tari gaya yogyakarta
Dikenal dengan Unsur-unsur joget mataram yaitu:
1.      Sawiji : Konsentrasi total
2.      Greget : Dinamika semangat batin yang memberikan kekuatan gerak, daya tahan, kemantapan ekspresi.
3.      Sengguh : Percaya pada kemampuan diri sendiri tanpa mengarah pada kesombongan.
4.      Ora Mingkuh : Pantang mundur/ tidak goyah atas segala gangguan, tidak takut menghadapi kesukaran, menepati apa yang menjadi kesanggupannya.
C.       Contoh tari Yogyakarta
1.      Beksan Guntur Segara
2.      Beksan Tugu Wasesa
3.      Beksan Etheng
4.      Beksan Golek Menak
5.      Beksan Bugis
6.      Langendriyo
7.      Langen Wiraga
8.      Tari Bedaya
9.      Beksan Serimpi
10.  Langen Mandra Wanara
11.  Beksan Golek Putri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar